Minggu, 30 September 2012
Analisa Makanan dan Minuman
Pembimbing: Maria Leri
Laporan Lengkap
Praktikum Terpadu
Analisa Makanan dan Minuman
Disusun Oleh
FASDILAH ALI - IVC ( 094347 )
ANDI ULFIATUS SHALIHAH - IVA (094321 )
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN – SMAK MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Lengkap Kami yang berjudul “Analisa Makanan dan Minuman” dapat terselesaikan.
Penyusunan laporan lengkap kami ini dapat terselesaikan karena adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini Kami mengucapkan terima kasih kepada :
Ibu Maria Leri sebagai Pembimbing Praktikum Terpadu Sekolah Menengah Analis Kimia Makassar.
Teman-teman sekalian yang senantiasa bekerja sama dan memberikan motivasi kepada Kami, sehingga kami mampu menyelesaikan laporan lengkap ini.
Kami menyadari bahwa dalam laporan lengkap ini banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk penyusunan selanjutnya.
Makassar, 17 Agustus 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL iii
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
Latar Belakang Masalah 3
Maksud dan Tujuan 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
SAMPLE 4
Mie Instan 4
Biskuit 7
Sirup 8
PENETAPAN SAMPLE 12
Kadar Air 12
Kadar Abu 14
Kadar Karbohidrat 15
Kadar Gula 18
Uji Logam Berbahaya 22
Kadar Serat Kasar 25
BAB III METODE ANALISA 27
BAB IV PENGOLAHAN DATA 37
PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN 37
BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN 43
PEMBAHASAN 43
KESIMPULAN 43
LAMPIRAN 44
DAFTAR PUSTAKA 45
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam praktikum Terpadu dibahas mengenai analisis terpadu yang mencakup analisa terhadap sample bahan pangan, obat-obatan dan kosmetik. Pada laporan lengkap ini yang dianalisa adalah sample makanan dan minuman yaitu mie instan, biskuit dan sirup. Penetapan yang dikerjakan adalah kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat, kadar gula sebelum inversi dan sesudah inversi, kadar serat kasar, dan uji logam berbahaya.
Mie instant yang sudah mendarah daging dan menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia ternyata memiliki kandungan kadar gizi yang cukup banyak dan berguna bagi tubuh. Hal ini berbeda dengan omongan orang-orang yang mengatakan bahwa makan mie instant membuat orang kekurangan gizi.
Biskuit merupakan produk pangan hasil pemanggangan yang dibuat dengan bahan dasar tepung terigu, dengan kadar air akhir kurang dari 5%. Biasanya formulasi biskuit dibuat dengan diperkaya bahan-bahan tambahan seperti lemak, gula (ataupun garam) serta bahan pengembang (Anonymous, 2004).
Sirup merupakan minuman yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, hal ini karena kemudahan dalam menyajikannya. Sirup merupakan larutan gula pekat yang digunakan sebagai bahan minuman (Hadiwijaya, 2002).
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penyusunan laporan lengkap ini adalah
Agar siswa(i) dapat mengembangkan kemampuan dalam mengumpulkan dan menyusun berbagai referensi ataupun dari hasil konsultasi langsung dengan pembimbing.
Agar siswa (i) menguasai teknik perhitungan kadar suatu zat yang terkandung dalam suatu sample.
Agar siswa (i) dapat mengembangkan kemampuan berpikir terutama dalam mengevaluasi data dan membahas hasil perhitungan, sebagai informasi dan sumber kepustakaan bagi pembaca khususnya siswa(i) SMK - SMAK Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SAMPLE Mie Instan
Mie instan terdiri dari mie, bumbu dan bubuk cabe, minyak sayur, solid ingredient, kecap dan chili sauce. Pada bumbu terdapat bahan penyedap rasa MSG (Mono Sodium Glutamat), gula, garam, dan bahan-bahan pelengkap bumbu seperti bahan-bahan penggurih, yeast extract, rempah-rempah dan bahan penambah rasa atau flavour yang memberi rasa mie seperti rasa kari ayam, ayam bawang, soto ayam, dan lain sebagainya. (http://www.republika.co.id/berita/23620/mi-instan)
Kemajuan zaman membuat segala sesuatu harus dilakukan dengan cepat, tidak terkecuali dalam menyiapkan hidangan makanan. Salah satu makanan alternatif yang digemari masyarakat adalah makanan siap saji mie instan. Mie instan memiliki rasa yang lezat serta proses penyajian yang mudah dan cepat, harganya yang murah membuat mie instan berpotensi sebagai salah satu bahan makanan substitusi parsial bagi makanan pokok beras. Namun, mie instan belum dianggap sebagai makanan penuh karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh. Mie yang terbuat dari tepung terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah besar, tetapi kandungan protein, vitamin dan mineralnya hanya sedikit. (http://www.hendyirawan.com/2007/07/20/efek-mi-instan-bagi-kesehatan)
Sebagai salah satu makanan populer yang memiliki daya simpan yang baik dan digemari oleh berbagai kalangan, mie instan sering dipertanyakan apakah mengunakan bahan pengawet dalam proses pembuatannya. Pengawetan mie instan dilakukan dengan deep frying yaitu penggorengan dengan minyak goreng nabati pada suhu 120–160 0C selama 60 sampai 90 detik sampai kering sehingga diperoleh kadar airnya kurang dari 4 % sehingga mikroorganisme tidak dapat berkembang biak. (http://www. Eepinside.com)
Berbeda halnya dengan kecap dan chili sauce menggunakan bahan pengawet. Banyak jenis pengawet yang digunakan untuk mengawetkan bahan pangan. Salah satu bahan pengawet yang sering dipakai pada kecap adalah natrium benzoat. Benzoat juga sering digunakan untuk mengawetkan sari buah, minuman ringan, saus sambal, selai, jeli, manisan, dan lain-lain. (Cahyadi, 2008)
Penambahan bahan pengawet natrium benzoat pada bahan pangan tidak dilarang Pemerintah. Namun, produsen hendaknya tidak menambahkan jenis bahan pengawet ini sesuka hati, karena bahan pengawet ini akan merugikan kesehatan jika dipakai secara berlebihan. Pada penderita asma dan urticaria sangat sensitif terhadap asam benzoat dan jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung. (Cahyadi, 2008).
Mie instan adalah produk makanan yang dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan. Tahukah anda jikalau mi instant yang sudah mendarah daging dan menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia ternyata memiliki kandungan kadar gizi yang cukup banyak dan berguna bagi tubuh. Hal ini berbeda dengan omongan orang-orang yang mengatakan bahwa makan mie instant membuat orang kekurangan gizi.
Hal itu memang ada benarnya karena pada mie instant memiliki nilai gizi nutrisi (nutrition fact) yang belum lengkap sehingga alangkah baik jika dalam mengkonsumsi mi instant dipadukan dengan bahan-bahan lain yang dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita sehari-hari.
Berdasarkan hasil pantauan ternyata nilai gizi dari tiap rasa dalam satu merek yang sama punya kandungan gizi yang berbeda-beda. Contohnya pada produk Indomie di mana kadar gizi pada Indomie rasa soto mie berbeda jauh dengan kandungan gizi pada Indomie rasa baso sapi
Langganan:
Postingan (Atom)